Data Mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual. Patut diingat bahwa kata mining sendiri berarti usaha untuk mendapatkan sedikit barang berharga dari sejumlah besar material dasar. Karena itu Data Mining sebenarnya memiliki akar yang panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan buatan (artificial intelligent), machine learning, statistik dan database. Data mining adalah proses menerapkan metode ini untuk data dengan maksud untuk mengungkap pola-pola tersembunyi. Dengan arti lain Data mining adalah proses untuk penggalian pola-pola dari data. Data mining menjadi alat yang semakin penting untuk mengubah data tersebut menjadi informasi. Hal ini sering digunakan dalam berbagai praktek profil, seperti pemasaran, pengawasan, penipuan deteksi dan penemuan ilmiah.
Contoh Penerapan Data Mining Dalam kehidupan Sehari-hari
1. Pasar ladongi.
Contoh Penerapan Data Mining Dalam kehidupan Sehari-hari
Kasman seorang pedagang Aksesories, buku bacaan, majalah, dan stiker. Ia mendatangi pasar yang berbeda setiap harinya, dilangkah awal ia menjual, barang yang ia dagangkan dipasar-pasar adalah sama banyaknya dan macamnya. Berselang 3 bulan ia mendapat beberapa pengalaman yang kemudian dijadikan catatan (data) dari karakteristik masing – masing pasar tempat ia berdagang, seperti penghasilan ditiap-tiap pasar berbeda-beda.
Dari segi penghasilan dipasar ladongi ia mendapat pembeli rata-rata Rp. 400.000 per hari. Dan barang – barang yang banyak terjualpun yaitu : gelang (aksesoris), buku.
2.
2. Pasar poli-polia.
2. Pasar poli-polia.
Dari segi penghasilan dipasar ladongi ia mendapat pembeli rata-rata Rp. 500.000 per hari. Dan barang – barang yang banyak terjualpun yaitu : stiker, buku, dan majalah.
3.
3. Pasar penanggo.
3. Pasar penanggo.
Dari segi penghasilan dipasar penanggo ia mendapat pembeli rata-rata Rp. 700.000 per hari. Dan barang – barang yang banyak terjualpun yaitu : Aksesories, buku bacaan, majalah, dan stiker.
4.
4. Pasar lambandia.
4. Pasar lambandia.
Dari segi penghasilan dipasar lambandia ia mendapat pembeli rata-rata Rp. 100.000 per hari. Dan barang – barang yang kadang terjual yaitu gelang.
5.
5. Pasar gunung Jaya.
5. Pasar gunung Jaya.
Dari segi penghasilan dipasar gunung jaya ia mendapat pembeli rata-rata Rp. 400.000 per hari. Dan barang – barang yang kadang terjualpun yaitu : Aksesories, buku bacaan, majalah, dan stiker.
6.
6. Pasar atula.
6. Pasar atula.
Dari segi penghasilan dipasar atula ia mendapat pembeli rata-rata Rp. 500.000 per hari. Dan barang – barang yang kadang terjualpun yaitu : buku bacaan, majalah, dan stiker.
7.
7. Pasar andowengga.
7. Pasar andowengga.
Dari segi penghasilan dipasar andowengga ia mendapat pembeli rata-rata Rp. 500.000 per hari. Dan barang – barang yang kadang terjualpun yaitu : Aksesories, dan stiker.
Dari data yang didapat kasman, kini ia membawa barang ke pasar sesuai apa yang banyak laku terjual saja,dan selain data penghasilan, ia juga mendapat beberapa informasi bahwa penjualan pakaian lebih banyak diminati di pasar gunung jaya dan lambandia. Kemudian kasman menambah barang dagangannya berupa pakaian untuk penjualan di pasar lambandia dan gunung jaya. Ia pun sudah tidak menjual aksesoris, buku, majalah untuk pasar lambandia.
Melihat keramaian dan larisnya dagangan di pasar penanggo, Kasman membeli sebuah ruko untuk dijadikan took di depan pasar tersebut.
No comments:
Post a Comment
silahkan masukkan komentar anda